Kamis, 15 Agustus 2013

0 Menghitung Rencana Anggaran Biaya

Apabila kita mau membangun rumah atau bangunan, diperlukan gambar rencana untuk dilaksanakan. dan jika telah ada gambar rencana untuk dapat melaksanakannya diperlukan juga taksiran harga pelaksanaan. dan untuk menaksir harga pelaksanaan diperlukan perhitungan biaya pelaksanaan. Menghitung rencana anggaran biaya bangunan dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Perhitungan dengan cara taksiran 2. Perhitungan dengan teliti Perhitungan dengan cara taksiran, dapat dilakukan jika telah memiliki gambar rencana, atau sketsa gambar rumah tersebut. kemudian dihitung luasan lantai bangunan tersebut, selanjutnya dikalikan dengan harga taksiran permeter persegi lantai. Taksiran harga permeter persegi bangunan sangat diperlukan pengalaman seseorang dalam bidang pemborongan bangunan. sebagai contoh jika luas lantai bangunan adalah 36 m2. dan harga taksiran per meter persegi, termasuk upah dan bahan adalah 1,5 juta. maka harga perkiranaan bangunan adalah 36 dikali 1,5 juta yaitu 54 juta. Sedangkan perhitungan dengan cara teliti, dilakukan dengan rinci, peritem pekerjaan, misalkan bangunan rumah tinggal, maka dihitung peritem pekerjaan dari pondasi sampai atap. Yang perlu diperhatikan adalah tidak ada satu item pekerjaan pun yang tertinggal. Karena jika ada yang tertinggal maka yang melaksanakan akan bisa rugi, jika yang tertinggal itu diharuskan ada oleh pemilik bangunan. untuk itu diperlukan ketelitian agar semua item pekerjaan dapat diidentifikasi.

0 Menggambar pelat lantai beton bertulang

Pelat lantai beton digunakan untuk konstruksi lantai, seperti lantai rumah panggung dari beton bertulang, untuk lantai 2, 3 dan seterusnya untuk bangunan bertingkat, juga untuk dak teras atau atap jenis atap dasar. Ketebalan pelat lantai untuk atap minimal 7 cm, dan ketebalan pelat lantai untuk lantai rumah tinggal atau lantai 2, 3 dan seterusnya minimal 12 cm, tergantung kepada beban yang diterima oleh lantai beton tersebut. Pelat lantai yang telah dihitung dan diketahui ketebalan dan jumlah tulangannya, maka perlu digambarkan dalam gambar kerja untuk acuan pelaksanaan. Dan untuk melakukan penggambaran harus mengikuti aturan-aturan berkenaan dengan menggambar pelat lantai serta mengetahui simbol-simbol yang diperlukan dalam gambar pelat lantai. Adanya simbol akan dapat dibaca mana yang tulangan pokok, tulangan bagi, tulangan yang berada di atas dan tulangan yang berada di bawah. Karena gambar kerja dilihat dari atas, jika tidak ada simbol yang sesuai maka penulangan pelat hanya akan terlihat satu lapis. terkecuali jika melihat gambar potongan pelat lantai.
 
back to top