Rabu, 30 Maret 2011

0 Menggambar dinding penahan

Dinding penahan merupakan sebuah dinding yang berfungsi untuk menahan tanah. Dinding penahan ini dapat merupakan pasangan bata, pasangan batu kali atau batu gunung, dari konstruksi kayu, konstruksi baja maupun konstruksi beton.
Dinding penahan yang menahan tanah yang tidak terlalu tinggi seperti pada saluran air di kiri dan kanan jalan raya dapat digunakan dari pasangan bata atau batu gunung/batu kali. Jika ketinggian tanah yang akan ditahan semakin tinggi/besar maka dapat digunakan dinding penahan dari pasangan batu, konstruksi baja maupun konstruksi beton.
Dalam menggambar dinding penahan, gambar yang diperlukan adalah denah dari dinding penahan, tampak depan dan tampak samping atau gambar potongan dari dinding penahan.
Denah dinding penahan adalah gambar tampak atas dari dinding penahan, gambar tampak depan dinding penahan adalah gambar tampak depan dinding penahan dan gambar tampak samping dinding penahan adalah tampak sampingnya atau gambar potongan dari dinding penahan.
gambar lain yang diperlukan adalah gambar detail dari dinding penahan. Gambar detail dapat berupa detail penulangan dari dinding penahan dari konstruksi beton. Gambar detail lain adalah gambar detail pondasi pancangan jika menggunakan pancangan yang digunakan pada daerah yang mempunyai daya dukung tanah yang kecil ataupun kedalam tanah kerasnya agak dalam.

0 Menggambar konstruksi pasangan bata

Bata berbentuk empat persegi panjang, yang terbuat dari tanah liat yang dicetak dan setelah kering dibakar sampai matang sehingga warna berubah menjadi warna yang menandakan bata itu telah matang dan siap digunakan sebagai bahan bangunan.
Di daerah Kalimantan Selatan, warna matang sebuah bata bisa berwarna merah dan dapat pula berwarna putih. Dan ini penyebutan bata di kalimantan selatan tidak mesti disebut bata merah karena ada juga bata yang warnanya putih.
Bata yang berwarna merah biasa diproduksi di kabupaten banjar, tapin, banjarbaru dan pelaihari. Bata yang berwarna putih diproduksi di kabupaten banjar khususnya daerah sungai tabuk. Di Banjarmasin sendiri yang merupakan ibukota propinsi kalsel ditemukan bata merah dan bata putih, karena banjarmasin merupakan daerah pemakai bata, yang dikirimkan oleh daerah penghasil bata tersebut.
Saya berlum mengetahui apakah bata-bata di sini telah memenuhi standar ukuran sebuah bata. Dari pengambilan beberapa sampel bata ternyata bata yang diukur tidak ada bata yang sesuai standar yang ditetapkan. Ada bata yang berukuran agak besar ada pula yang agak kecil.
Seperti diketahui standar ukuran bata adalah:
Panjang (p) bata = 2 x lebar bata + 1 siar (1 cm)
Lebar (l) bata = 2 x tinggi bata + 1 siar (1 cm)
Kenapa dibuat rumus ukuran bata?
Salah satu alasan adalah agar ukuran bata mempunyai standar. alasan lain agar pasangan bata akan terlihat baik, siar tegak lapisan yang kedua akan berada pada tengah-tengah bata pada lapisan pertama.
Dari rumus di atas, jika kita mau membuat bata dengan tinggi 5 cm, maka lebar bata harus 11 cm dan panjang bata harus 23 cm.
jika kita mau membuat bata dengan ukuran tinggi 4,5 cm, maka lebar bata harus 10 cm dan panjang bata harus 21 cm.
Semakin besar ukuran suatu bata maka akan semakin sedikit jumlah bata yang dipergunakan dalam satu meter persegi dinding pasangan bata. Berbeda jika mengggunakan ukuran yang lebih kecil maka akan diperlukan semakin banyak jumlah batanya.
Jika kita menggunakan bata dengan ukuran p=23 cm, l=11 cm dan t=5 cm, maka bata yang diperlukan untuk satu meter persegi dinding adalah sekitar 70 buah bata.
Namun jika kita mengggunakan bata dengan ukuran p=21 cm, l=10 cm dan t=4,5 cm, maa dalam satu meter persegi bata diperlukan 83 buah bata.
menggambar konstruksi pasangan batu bata dapat diaplikasikan pada gambar denah bangunan, potongan memanjang dan melintang dan gambar detail. Pada gambar denah, pasangan digambarkan sesuai dengan gambar simbol pasangan bata. Pada gambar potongan memanjang dan melintang pasangan bata digambarkan sesuai dengan simbol pasangan bata dan simbol pasangan trassram.

0 SERANGAN ULAT BULU

Sebagian orang mungkin akan merasa jijik jika melihat begitu banyaknya ulat bulu yang merayap di dinding rumah, sekolah dan di pohon-pohon. hal itu dapat dilihat pada berita-berita saat ini di media massa dan media televisi. Siapa yang menyangka ada banyak ulat bulu yang menyerang beberapa kecamatan.
Hal ini tidak pernah terpikirkan dan terprediksi oleh para ilmuan sekalipun apalagi orang awam. Jika telah terjadi serangan berjuta-juta ulat bulu baru dicari kenapa hal ini dapat terjadi. Penelitian dan tinjauan dicari melalui beberapa teori dan ilmu yang berkenaan dengan siklus ulat bulu.
Namun jarang orang yang meninjau kejadian itu dari segi kacamata agama. Kejadian kecil seperti tertusuk duri, sandal jepit yang putus kejatuhan buah yang kecil, terkejut itu kadang merupakan ujian dari Allah. Gigitan serangga seperti semut, tawon, sampai gigitan anjing juga merupakan ujian dari Allah, yang mana itu akan menghapus sebagian dosa kita jika kita sabar.
Kejadian serangan binatang pernah juga terjadi pada jaman Fir'aun, di mana di mesir pada jaman itu diserang oleh munculnya kodok-kodok yang begitu banyak. hal itu terjadi karena Fir'aun tidak mau mengikuti ajakan nabi Musa agar beriman kepada Allah.
Terlepas dari segi tinjauan ilmiah, sangat memungkinkan pula perlu ditinjau dari segi kacamata agama, pemerintah daerah perlu instropeksi, dinas kementrian agama perlu melakukan kajian, adakah pada daerah tersebut sesuatu yang bertentangan ajaran agama. Jika ada, perlu taubat dan kembali kepada jalan yang lurus...
 
back to top